Waktu pagi yang telah lama berlalu
tika kau membelai benih di halaman
namun tumbuhnya meliar
bisa menghakis sedikit sayang mu
pada pohon berputik yang kau siram
Tika rembang mentari nan silam
pohon mula berbuah muda menghijau
masih sudi kau baja di celahan pohon berduri
merela bara bahang mentari membakar diri
menguji kesabaran segigih ketabahan hati
Kini setelah petang meniti senja
pohon yang kau belai itu semakin matang
berbuah ranum yang akan kau petik
membiak balasan seribu kasih dan cinta
dengan hasil tuaian yang manis rasanya
Tiada ulasan:
Catat Ulasan