Jumaat, 30 Mac 2012

MELUR DI PENJURU DESA


Tumbuh melata di penjuru desa

subur berputik dan kembang

warna mu putih bersih

suci dibilas embun pagi
semerbak harum mewangi
pun tak terlepas mata si dayang
memetik untuk hiasan sanggul


Kini nasib mu semakin suram
hadir mu bagai tak bererti

hanya terbiar tersisih sepi
terbias dari jelingan pandang
jauh sekali bibir memuja
dan tiada lagi disentuh jari
si kumbang hitam nan masih sudi

Sabtu, 10 Mac 2012

POHON RENDANG BERBUAH SEGAR


Dari benih yang disemai 
di penjuru tanah berlembah
titisan keringat menjadi baja
disirami airmata yang bergenang
agar tak layu dik sinar berbahang

setiap detik kian berlalu
hari ke hari berlari semakin laju
bulan pantas mengejar tahun
beranting berdahan lebat berdaun
hijau subur serta merimbun

gagah pohon tegak merendang
mekar indah berbunga kembang
berganti putik berbuah lebat
segar ranum di hujung julai
biar ku petik barang setangkai


Sabtu, 3 Mac 2012

BERAKHIR SERI SEKUNTUM BUNGA KEMBOJA



Sekeping hati dirundung pilu
bagai diselaputi awan kelabu
dada langit kelam berhati sayu
akan ada titisan hujan airmata

dada berdegup terpukul ribut
membungkam resah tanpa reda

rindu bergelodak bagai buih
membuak gundah dilerai ombak

terumbang ambing terapung
hanyut melambung bergulung
di tengah laut jua bersabung
tuju pantai di batu tersadung

bicara selembut kapas lerai
terbang melayang dibawa angin
keserata pelusuk tanpa arah
akhirnya bertapak di bumi melata
berpecah seribu tanpa bersatu
kesudahan reput menjadi debu

pujukan rayu semanis madu
tumpah secangkir di ulas bibir
namun tiba-tiba entah kenapa
bertukar rasa sepahit hempedu
ditelan mungkin menjadi tuba
cuma menambah bisa di jiwa


kasih umpama embun dingin
menyinggah di waktu pagi
hanya sebentar cuma menyapa
menitis helaian daun celaru

akhirnya hilang lenyap berlalu
ditelan bahang mentari cemburu


diri tersisih bak kemboja layu
patah terkulai dari tangkainya

warna hambar semakin pudar
dan gugur ke bumi tanpa seri

akhir terdampar di penjuru sepi
dimamah tanah tanpa simpati

Khamis, 1 Mac 2012

SELENDANG PELANGI


Ku berlari mengejar pelangi
di awangan sebalik tabir bayangan senja

semakin kusam di bilas titisan gerimis
biar ku corakkan semula warna jalur mu
agar tampak indah di mata tika dipandang

Akan ku lipat kemas serapi-rapinya
untuk dibawa pulang sebagai hadiah buat mu
duhai kekasih untuk dijadikan selendang
dan sebahagiannya akan ku lilitkan di tubuh
menjadi ikatan simpulan kasih kita yang kian pudar