Tika ku renung mentari kelam
merajuk hati berdarah
meminggir sepi di penjuru alam
bagai melambai turun dari takhta siang
perlahan-lahan mengundur diri
bagaikan enggan berkunjung lagi
Namun kesetian mu tetap pada janji
bagai tak jemu tersenyum di waktu pagi
bahang membara di tengahari
membakar sulaman kasih di waktu petang
meniti senja kembali kau suram
hilang riang mu di ambang pintu malam
Tiada ulasan:
Catat Ulasan