Sabtu, 10 September 2011

RAJUK SANG MENTARI




Tika ku renung mentari kelam
merajuk hati berdarah
meminggir sepi di penjuru alam
bagai melambai turun dari takhta siang
perlahan-lahan mengundur diri
bagaikan enggan berkunjung lagi

Namun kesetian mu tetap pada janji
bagai tak jemu tersenyum di waktu pagi
bahang membara di tengahari
membakar sulaman kasih di waktu petang
meniti senja kembali kau suram
hilang riang mu di ambang pintu malam



Tiada ulasan:

Catat Ulasan