Sabtu, 10 September 2011

MAINAN DUNIA




Mulut 
terkunci rapat
diam kelu bicara bisu
suara tenggorok terbenam

bisikan bibir hanya terperam



Mata

buta memandang
kelam dikatakan terang
gelapnya malam dikata siang

 hanya nampak ruang terbentang


Telinga 
tuli dik gemersik 
lagu indah melenakan
tidor masih tak di ganggu 
di buai mimpi indah nan syahdu


Hati
berhasad dengki
dendam bak api membakar sekam
tamak haloba dan khianat membara
dosa pahala dipandang di sisian sahaja


Nafsu
menghalalkan apa tersirat
timbunan laba di genggam erat
si misikin megah termakan umpan
jasad bernyawa sebenarnya mati fikiran


Jati diri
semangat kental pendekar
kian sumbang langkah panglima
rela menjadi pemakanan pemangsa
bermaharajalela meratah kemudi selera 


Tiada ulasan:

Catat Ulasan