Mulut
terkunci rapat
diam kelu bicara bisu
suara tenggorok terbenam
bisikan bibir hanya terperam
Mata
buta memandang
suara tenggorok terbenam
bisikan bibir hanya terperam
Mata
buta memandang
kelam dikatakan terang
gelapnya malam dikata siang
hanya nampak ruang terbentang
gelapnya malam dikata siang
hanya nampak ruang terbentang
Telinga
tuli dik gemersik
lagu indah melenakan
tidor masih tak di ganggu
di buai mimpi indah nan syahdu
Hati
berhasad dengki
dendam bak api membakar sekam
tamak haloba dan khianat membara
dosa pahala dipandang di sisian sahaja
Nafsu
menghalalkan apa tersirat
timbunan laba di genggam erat
si misikin megah termakan umpan
jasad bernyawa sebenarnya mati fikiran
Jati diri
semangat kental pendekar
kian sumbang langkah panglima
rela menjadi pemakanan pemangsa
bermaharajalela meratah kemudi selera
Tiada ulasan:
Catat Ulasan