Sabtu, 3 Mac 2012

BERAKHIR SERI SEKUNTUM BUNGA KEMBOJA



Sekeping hati dirundung pilu
bagai diselaputi awan kelabu
dada langit kelam berhati sayu
akan ada titisan hujan airmata

dada berdegup terpukul ribut
membungkam resah tanpa reda

rindu bergelodak bagai buih
membuak gundah dilerai ombak

terumbang ambing terapung
hanyut melambung bergulung
di tengah laut jua bersabung
tuju pantai di batu tersadung

bicara selembut kapas lerai
terbang melayang dibawa angin
keserata pelusuk tanpa arah
akhirnya bertapak di bumi melata
berpecah seribu tanpa bersatu
kesudahan reput menjadi debu

pujukan rayu semanis madu
tumpah secangkir di ulas bibir
namun tiba-tiba entah kenapa
bertukar rasa sepahit hempedu
ditelan mungkin menjadi tuba
cuma menambah bisa di jiwa


kasih umpama embun dingin
menyinggah di waktu pagi
hanya sebentar cuma menyapa
menitis helaian daun celaru

akhirnya hilang lenyap berlalu
ditelan bahang mentari cemburu


diri tersisih bak kemboja layu
patah terkulai dari tangkainya

warna hambar semakin pudar
dan gugur ke bumi tanpa seri

akhir terdampar di penjuru sepi
dimamah tanah tanpa simpati

Tiada ulasan:

Catat Ulasan