Ku cari sebuah keadilan di kamar kelam
kau saja merencang bicara kebenaran
ku sumbat telinga dari pedih mendengar
mataku kau kaburi godaan bayang
namun kelibat mu menguja sumbang
hendak disangkal sudah jadi nyata
kepalsuan terpapar jelas terpampang
serakah masih menguasai merasuk jiwa
hukum syariat kau sisih dibiar ketepi
dosa dianggap remeh tak punya erti
kehebatan mu kian pudar ditelan masa
kejaguhan bertambah luntur dimamah usia
semangat menipis menjadi semakin kendur
kesihatan dan kudrat berganti uzur
sampai bila bertahan segala hampir lebur
dimana secebis maruah mencari makna
nafsu di dada masih lagi membuak selera
kelesuan dan keserabutan kian terbukti
maka aku tak meluah kata meningkah
di dalam diam hatiku tetap jua menyanggah
Tiada ulasan:
Catat Ulasan