Khamis, 15 September 2011

KELUHAN JIWA



berjalan malam teraba-raba
tempat melintas siular sawa
hamba seorang menangis hiba
orang dirindu bergelak ketawa

pergi mengutip sibuah larah
tengah hutan di kampung senta
luka di hati bertambah parah
orang dikasih tidak menyinta

kemana jualan hendak dibawa
tersusun rapi dalam perahu
riak di muka senyum ketawa
hati menangis tak siapa tahu

Tiada ulasan:

Catat Ulasan